tag:blogger.com,1999:blog-61984398222335611222024-03-13T22:48:44.362+07:00(Begins with) Questions.Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.comBlogger123125tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-50166991826347033572019-05-04T04:49:00.002+07:002019-05-04T04:49:46.787+07:00Easier Said Than Done"I keep telling people to move on. Some do. But not us."<br />
<div>
<br />
Not everything should always be ideal.<br />
Deal with it.</div>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-33641021047755754502015-02-20T21:47:00.001+07:002015-02-20T21:47:25.190+07:00Have you ever in a position where you screamed at yourself:<br />
<br />
Where the hell are you now?<br />
What the hell you've been doing through these years?Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-61510873560524705602014-07-01T19:50:00.001+07:002014-07-01T19:50:27.993+07:00Mimpi Besar<p dir="ltr">1. Integrated Indonesia<br>
Mulai dari pemerintahan, sistem pembangunan dan embel-embelnya, politik, pembangunan infrastruktur. Semua bermuara pada satu. Kesejahteraan rakyatnya.</p>
<p dir="ltr">2. Indonesia: Negara Riset dan Aplikasinya<br>
Orang Indonesia tuh pintar. Yakin deh. Knp ga maju2 cuma 2 alasannya: kurang apresiasi, atau males. Apresiasi yang win-win solution? Aplikasikan, untuk memecahkan masalah. Di dunia nyata.</p>
<p dir="ltr">Semoga jadi reminder saya. Semoga sebentar lagi saya sudah bisa berjanji dan memenuhinya. Semoga nggak cuma hari ini menggebu-gebunya.</p>
<p dir="ltr">Semoga saya tidak sendirian dalam mewujudkannya.....<br><br><br></p>
<p dir="ltr">Mohon doa bagi siapapun yang membacanya.</p>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-65967706775733914512014-06-02T18:19:00.001+07:002014-06-02T18:19:08.259+07:00Dikotomi<p dir="ltr">Untuk tahu bahwa kita ada di tempat yang terang, apakah harus pernah mengecap kegelapan?<br>
Untuk tahu bahwa kita sedang bodoh, apakah harus pernah menjadi pintar?<br>
Mudah mengatakan dan menunjuk apabila orang ada di luar sistemnya. Mudah bilang kaki kita berlumpur setelah keluar dari kubangan sawah.<br>
Tapi apa perlu berkeras keluar dari sistem supaya bisa menunjuk? Perlu mengotori padi yang ranum ketika berusaha menjejakkan kaki keluar dari sawah?</p>
<p dir="ltr">Dan kesimpulannya, untuk mendewasakan manusia apa harus mematahkan hatinya? Harus pergi jauh dulu, berkorban dan memakan korban, supaya tahu rasanya 'kembali'?</p>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-13622675251042753342014-05-04T14:38:00.001+07:002014-05-04T14:38:35.811+07:00Salah Siapa?<p dir="ltr">Apa jadinya kalau semua kaos bertuliskan kata-kata kotor. Keparat, bajingan. Lalu ada orang yang memakai dan lewat di depan anak kecil polos yang baru belajar membaca lalu bertanya pada ayah ibunya apa itu keparat dan bajingan?</p>
<p dir="ltr">Apa jadinya kalau semua penjaja nyanyian memaksa. Sampai bilang ayolah neng, bantu, tidak akan miskin mendadak. Menyanyikan lagu pemerintah goblok. Rela mengubah 'kodrat' demi ditakuti dan diberi uang seribu. Siapa yang salah? Apa mereka hanya habiskan untuk rokok? Atau siapa tahu karena nyawa mereka ada di ujung uang setoran?</p>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-8415919447448344242014-03-28T19:34:00.001+07:002014-03-28T19:34:22.694+07:00Proses PendewasaanFrasa ini terus berputar di kepala saya 2 minggu terakhir, setelah salah seorang senior menyelipkan kata ini dalam kalimat nasehatnya buat saya. Katanya biarlah antara saya dan 'si dia' terentang jarak kesibukan. Biar jadi pembelajaran buat berdua.<br />
<br />
Yah, bicara soal dewasa memang tidak lepas dari cinta. Kata orang, orang belum dewasa kalau belum patah hatinya.<br />
<br />
Tapi kata saya patah hati tidak melulu tentang cinta. Tapi juga soal mimpi.<br />
<i>When you give all your heart out but it didn't reached</i>, patah hatimu. Ketika punya ekspektasi setinggi langit tapi yang dicapai cuma setinggi langit-langit kosan, patah hatimu. Bagi saya pilihannya cuma 2. Teruskan bermimpi yang setinggi langit dan meninggikan usahamu, atau turunkan mimpimu setinggi langit-langit kosan.<br />
<br />
Dua kali sudah rasanya ketika saya mengerahkan seluruh usaha saya tapi hasilnya berbalik mematahkan. 'Ujiannya' bukan cuma patah hati, tapi juga integritas sendiri. Entah akan jadi dua kali per berapa kali dalam hidup pastinya. Tapi yang dua ini rasanya tidak akan pernah saya lupa.<br />
<br />
Tapi setelah itu saya tidak bisa berhenti bermimpi. Saya butuh mimpi untuk terus bergerak. Meskipun merangkak di antara realita busuk. Meskipun mengulang lagi dari awal. Toh dengan jatuh saya sudah tahu di mana salahnya. Sampai batas mana kemampuan saya yang sebenarnya;<br />
<br />
<br />
<br />
Seperti jatuh dari kursi. Biarpun sikumu memar, bukan alasan untuk tidak duduk di kursi lagi kan?Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-55871388664795981822014-03-02T21:50:00.002+07:002014-03-02T21:50:35.019+07:001st Woman<blockquote class="tr_bq">
"Other women can depend on someone. But I can't. I can't depend to others. I have to be settle by myself."<br />
March 1st, 2014</blockquote>
:))Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-9127090836038226882014-01-11T21:54:00.001+07:002014-01-11T21:54:16.948+07:00Televisi dan Tindakan KolektifAkhir-akhir ini banyak yang menulis di berbagai media tentang satu hal: mengomentari dan mengeluhkan tayangan yang dicap 'tidak berpendidikan' yang belakangan ini marak disiarkan di televisi. Saya membatin, <i>wah, rupanya kritis juga orang-orang ini</i>. Sadar bahwa media bisa men-<i>drive</i> pola pikir dan perilaku masyarakat. Dengan cap bahwa tayangan yang terus tidak berpendidikan ini dilanjutkan, maka pola pikir dan perilaku masyarakat juga akan terus tidak berpendidikan.<br />
<br />
Kebetulan, saya punya teman dekat yang sempat magang di stasiun TV yang sedang mendapat banyak kecaman tsb. Banyak yang berpendapat tayangan itu terlalu mengejar rating, termasuk teman saya itu yang sudah tahu "bagian dalam"nya. Pendapat yang santer terdengar adalah:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Stasiun TV itu tahu bahwa penonton TV saat ini di Indonesia tidak hanya dari kalangan menengah ke atas, justru persentase terbesar adalah dari kalangan bawah yang notabene mungkin "mudah dipuaskan". Stasiun TV tersebut juga tetap menayangkan tayangan "tidak berpendidikan" itu karena ratingnya dinyatakan tinggi. Survey untuk menghitung rating yang dilakukan lembaga riset yang digunakan stasiun TV tersebut juga (diisukan) menggunakan sistem sesuai strata ekonomi, karena penikmat TV di Indonesia masih seperti piramida: komposisi terbanyak penonton TV adalah dari masyarakat 'kelas' bawah (<i>sungguh sebenarnya saya tidak suka menggunakan kata 'kelas' </i><i>karena 'kelas' belum tentu sama dengan 'pendapatan',</i><i> namun untuk keperluan tulisan ini karena tidak ada asumsi yang mendukung, rasanya lebih tepat dengan kata 'kelas'.</i>). Ideologi rating ini yang membuat tontonan tersebut terus dilanjutkan dan berpotensi menjadi "racun".</blockquote>
<br />
Sampai sini saya bisa mengerti bahkan saya kagum dengan informasi-informasi yang bisa didapatkan oleh para pelontar-pendapat (meskipun saya sedang belajar bagaimana tidak langsung memercayai informasi hanya karena saya mendengarnya).<br />
Namun otak saya mulai pusing ketika ada beberapa pendapat yang terlontar seperti ini:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Ya sudah, kalau begitu tidak usah ditonton, sehingga ratingnya akan turun dan tayangan tersebut akan berhenti dengan sendirinya.</blockquote>
<br />
Reaksi pertama saya: Wah. Rasanya kok seperti membaca "Tips Agar Tetap Sabar Menghadapi Ejekan Teman Sekolah" waktu kecil: diamkan saja, nanti juga capek sendiri....<br />
Saya akui solusi tersebut tidak salah. Apalagi kalau bisa dilakukan, itu sungguh jitu sekali untuk menghentikan tontonan-tontonan "tidak berpendidikan". Tapi kalau boleh, mari kita lihat dulu beberapa hal.....<br />
<br />
Membuat sekian juta orang tidak menonton tayangan tersebut untuk tujuan menghentikan tayangan "tidak berpendidikan" itu, saya rasa merupakan suatu bentuk <b>tindakan kolektif - </b>suatu tindakan yang dilakukan secara bersama-sama dengan pemahaman sepenuhnya untuk mencapai suatu tujuan.<i> It's okay</i>, saya setuju. Maksud saya:<br />
Apakah mudah membuat sekian juta orang dari kelas bawah tersebut melakukan tindakan kolektif itu hanya dengan penilaian di antara kelas menengah dan kelas atas?<br />
Kalau memang tayangan dengan bentuk seperti itu yang dimengerti, atau dengan ironis menjadi satu-satunya hiburan untuk lari dari kerasnya hidup, apa salah? Apa mereka harus dipaksa tertawa kepada lelucon yang terlalu pintar, bagaimana mereka bisa terus menjalani hidup? Jangan lupa, bisa jadi mereka ada di kelas bawah karena kita. Bisa jadi mereka <b>tetap</b> ada di kelas bawah untuk menunjang kemajuan kita (oke<i>,</i> ini mulai terdengar menyeramkan).<br />
Mungkin yang terpenting - <b>kadarnya tidak berlebihan</b>. Saya yakin mereka tahu apa yang baik untuk dirinya. Sama seperti masalah, yang mengerti masalah tentang masyarakat tentunya masyarakat itu sendiri.<br />
<br />
*<br />
<br />
Sejujurnya saya belum punya cukup banyak solusi. Dan untuk menjalankannya. Tapi satu yang saya ingat dari dosen saya:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Kalau tidak bisa benahi pemerintahnya, kuatkan komunitasnya.</blockquote>
Saya rasa asas "dan sebaliknya" amat berlaku dalam hal ini, karena yang sangat amat saya harapkan sadar, adalah para pembuat tayangan tersebut - dari atas sampai bawah.<br />
Televisi merupakan salah satu media - di mana media sebenarnya menjadi salah satu proses sosial yang esensial dalam hidup manusia sebagai makhluk sosial. Media menjadi perantara pengetahuan dan informasi dari lingkungan luar yang tidak dapat dijangkau dengan mudah, ke dalam lingkungan si manusia.<br />
-----ini terdengar seperti latar belakang suatu laporan, tapi seharusnya ini menjadi latar belakang suatu acara ditayangkan. Perlukah? Apa efeknya?<br />
<br />
Saya sudah melihat bahwa banyak orang yang tahu apa yang benar - sayangnya yang perlu melakukan yang benar, tidak melakukannya. Sesungguhnya saya jadi takut. Takut menjadi orang yang tahu apa yang benar tapi tidak melakukannya. Takut bahwa sebenarnya yang berjalan bukan ideologi rating. Tapi lebih mengakar lagi: <b>ideologi uang</b>.....Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-55667905463365885462014-01-06T20:57:00.001+07:002014-01-06T20:57:10.013+07:00A Journey #1: A Real Fine CityIntroduction 'Curhat': sebenernya ini bukan post pertama dalam tag A Journey. tapi belom sempet nulis banyak.... Jadi cicil yang baru dilakukan dulu aja yaa. Hehe :p<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRO3V2voIIjFuCGz2L-UfSdvU1Dkf5maW_iNzl6s-KMULlZAMBtQw-5oCPWCi2pE9dJoybFkdAbDR7HTdbqbZs9AvMKbSqwaxcu43FVSbdJjmt0f0KeS8NgHD2SPx0lsa2b-Ruflr5264/s1600/IMG_9909.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRO3V2voIIjFuCGz2L-UfSdvU1Dkf5maW_iNzl6s-KMULlZAMBtQw-5oCPWCi2pE9dJoybFkdAbDR7HTdbqbZs9AvMKbSqwaxcu43FVSbdJjmt0f0KeS8NgHD2SPx0lsa2b-Ruflr5264/s1600/IMG_9909.JPG" height="426" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Night At Gardens By The Bay</i></div>
<br />
Coba tengok dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia. Ada 2 arti kata fine: denda dan bagus. Seperti itulah Singapore, fine dalam 2 arti kata. Bahkan banyak yang membuat gantungan kunci bertuliskan "Singapore is A Real Fine City". Cerdas :p<br />
<br />
Alhamdulillah, saya berkesempatan ke Singapore beberapa hari yang lalu (nyehehehehe). Tapi berbeda dengan rencana saya semula, inginnya isi post dengan tag A Journey ini berisi post ala ala traveller: advice tempat, estimasi biaya. Tapi ini murni pandangan, yang entah kenapa sudah mulai terkontaminasi dengan pikiran ala-ala mahasiswa (sok) perencana, hehe.<br />
<br />
Berikut sekian di antaranya, semoga mencakup semuanya.<br />
1.<b> Banyak pajak dan denda.</b><br />
Truly. Buat yang sering ke Singapore pasti udah sering lihat, banyak tanda apa-apa dicoret, di bawahnya ditulis FINE $xxx. Apalagi di MRTnya. Ngobrol-ngobrol sama supir taksi, yang dikeluhkan adalah "taxes, taxes everywhere" (padahal saya pikir kota sebagus ini tidak ada yang perlu dikeluhkan, hehe, tapi yah namanya juga manusia)<br />
Nah yang bikin saya penasaran adalah, buat apa yaa denda dan pajak sekian itu? Apakah buat bangun sistem transportasi mereka yang super keren itu?<br />
<br />
2. <b>Public-Private Partnership</b><br />
Ngobrol-ngobrol sama supir taksi, ayah saya tanya, siapa yang punya perusahaan taksi ini? Swata atau pemerintah? Jawabannya: 50:50, private punya, pemerintah juga punya. MRT juga begitu, private punya, pemerintah punya.<br />
Wow. Kalau di kuliah pembiayaan pembangunan, PPP di Indonesia bisa dibilang cukup menyalahi 'keadilan'. Harusnya PPP tidak boleh sampai menyerap keuntungan dari pengadaan public goods, itu yang ditakutkan dari publicly provided goods, kebutuhan publik yang dipenuhi oleh selain publik (#mulai sok).<br />
<br />
3. <b>Kerjasama Pemerintah dan Swasta</b> (mungkin sebenarnya bisa masuk ke poin 2. tapi yaudahlah ya)<br />
Ini yang bikin saya cukup heran, bagaimana 2 pihak ini bisa kerja sama ya? Bukti nyatanya adalah stasiun MRT, yang sebagian besar (entah berapa persennya) dibangun dibawah mal, atau benar2 rapat dengan mal, atau menjadi penyambung antara 2 mal.<br />
Kalau dalam konsep transportasi, ada yang namanya sistem jaringan - sistem pergerakan - sistem aktivitas, yang ketiganya tidak dapat dipisahkan dan memicu munculnya satu sama lain. Konsep ini sepertinya benar-benar dipakai - untuk mengantisipasi atau mendorong adanya satu sama lain.<br />
Kenapa pemilik mal sampai berbaikhati membiarkan basementnya dipakai untuk MRT, tidak hanya terminalnya tapi juga mungkin jalurnya? Sayangnya saya tidak sampai tahu siapa-siapa pemilik mal ini, hehehe.<br />
<br />
4. <b>Sistem transportasi bagus tapi banyak yang pakai mobil?</b><br />
Masih soal transportasi, siapa yang gak kenal transportasi Singapore yang super keren. MRT ada di sepanjang kota. Tidak kalah juga masih ada LRT dan Bus yang disediakan. Semuanya jelas, berapa menit yang dibutuhkan mencapai titik B dari titik A, kendaraan akan datang berapa menit lagi, perlu bayar berapa, setelah stasiun A maka stasiun apa, untuk jalur tercepat menuju X dapat menggunakan jalur yang mana. Belum lagi sistem otomasi yang digunakan MRT, tidak ada supir, pintu yang dapat membuka-tutup sendiri, selembar tiket yang dapat digunakan dalam 6x pakai (untuk trip ke 3 dan trip ke 6 bahkan akan mendapatkan diskon). Pokoknya singkat kata, super canggih.<br />
Tapi tapi tapi, sepanjang perjalanan terakhir saya dari hotel menuju bandara, terlihat banyak mobil dan lalu lintas sudah mulai padat. Kenapa coba? Kenapa banget masih banyak yang mau punya mobil, padahal MRT, Bus, LRT sistemnya sudah keren sekali? Mencapai ujung utara dari ujung selatan kota hanya perlu sekitar 1 jam, itupun karena ada sekitar 27 stasiun yang harus dilewati dengan masing-masing waktu tempuh diperkirakan 2 menit. Kenapa masih ada yang mau pakai mobil - <i>even</i> menggunakan taksi (kecuali kalau barang bawaan terlalu berat, karena ada batas ukuran bawaan maksimal dalam MRT)?<br />
Pertanyaan itu juga tidak bisa dijawab oleh supir taksi yang sayangnya lupa saya catat namanya, katanya "<i>I really don't know why. It's much more expensive than using the MRT right? You have to pay for oil, for taxes, and you have to change the car every 10 years.</i>" Udah biaya beli mobil mahal, ditambah embel-embel buat biar bisa mobilnya jalan di jalanan Singapore, entah orang-orang ini kebanyakan uang atau apa?<br />
Ada kemungkinan juga soal pride. Menaiki MRT kita hanya bisa punya selembar kertas yang mungkin sebagian besar orang lain juga punya. Atau memang trend sudah bergeser menjadi individualisme? Orang semakin malas bertemu dengan orang lain, maka dipilihlah jalan membeli kendaraan untuk menghindari bertemu orang saat menggunakan public transport? Ke-sok-sok-an saya belum bisa menjawab salah satu di antara 2 hal ini ternyata.<br />
<br />
5. <b>Integrated System</b><br />
Rasa-rasanya semua sistem yang ada di Singapore sudah terintegrasi, bahkan tempat wisata pun. Panduan-panduannya jelas untuk mencapai tempat tersebut, yang mana panduan-panduan tersebut mungkin saja tidak disediakan langsung oleh pemilik tempat wisata tsb (ini asumsi, kalau benar seperti di Indonesia, panduan arah biasanya dibuat oleh Dishub?).<br />
<br />
6. <b>Program Perumahan dan Kesehatan</b><br />
Secara kebetulan dalam suatu kereta MRT saya melihat ada tempelan di jendela, yang setelah saya telisik ternyata merupakan bentuk publikasi program pemerintah di bidang kesehatan dan di bidang perumahan, yang diselenggarakan oleh Ministry of Health dan Housing & Development Board (dilihat dari websitenya sih begitu). Yang perlu saya tandai di sini adalah desainnya yang pop dan ciamik, simpel dan menarik orang untuk membaca.<br />
Programnya sendiri juga menarik, seperti dari perumahan yang mengandalkan 3 generation flats dan multi generation scheme. Untuk program kesehatan sendiri ada 3 mottonya, sayangnya saya agak lupa memotret, kalau tidak salah ada MediCare dan MediFund (maaf kalau salah :p)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivknt7LFrMl91Lr64HPu6uOfoiadJyWeR6MJsCNik_lZT8wdFW9vNgPzYXt5V-ahjMCwfcCf2tm29EymoLJbgGK7e7IebiuolvbfqXqPi76UiX6u8CB06ChS2tdDna-E9qX0P-7H0i29g/s1600/IMG_9937.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivknt7LFrMl91Lr64HPu6uOfoiadJyWeR6MJsCNik_lZT8wdFW9vNgPzYXt5V-ahjMCwfcCf2tm29EymoLJbgGK7e7IebiuolvbfqXqPi76UiX6u8CB06ChS2tdDna-E9qX0P-7H0i29g/s1600/IMG_9937.JPG" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz7jGd0Mbo80B-4BwH6FgQmkDKc9471UPEW_TDxC4DIohJ2BRH-sf-1gyYZo_hBdY8NuUAxT295QshK9K_JLFPfy5-dkyGEL0fq_tNYZy8YHUa7dmBfo8gZynlT_s_KP1-tsGsKxEPoTA/s1600/IMG_9938.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz7jGd0Mbo80B-4BwH6FgQmkDKc9471UPEW_TDxC4DIohJ2BRH-sf-1gyYZo_hBdY8NuUAxT295QshK9K_JLFPfy5-dkyGEL0fq_tNYZy8YHUa7dmBfo8gZynlT_s_KP1-tsGsKxEPoTA/s1600/IMG_9938.JPG" height="266" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Publikasi Program Kesehatan dan Perumahan di MRT dari Pemerintah</i></div>
<br />
7. "<b>Our City In A Garden</b>"<br />
Nah, yang terakhir ini yang menarik. Di beberapa spot saat menuju Marina Bay Sands yang terkenal dengan bangunan dengan perahu di atasnya, terdapat beberapa poster bertuliskan "<i>50 Years Greening Singapore: Our City In A Garden</i>". Our City In A Garden merupakan visi terbaru dari Singapore. (Entah kenapa bukan Garden City ya, jadi penasaran juga) Beberapa tahun belakangan Singapore memang gencar-gencarnya melakukan penghijauan sampai membuat taman-taman raksasa seperti Botanical Garden dan Gardens By The Bay. (Sayangnya saya hanya berkesempatan mengunjungi Gardens By The Bay). Semuanya buatan. Bahkan Gardens By The Bay punya 2 conservatorium, 1 bernama Flower Dome berisi padang bunga dan - apa ya namanya... akuarium untuk tumbuhan? - pokoknya tanaman-tanaman dari berbagai lokasi seperti Amerika dan Australia, dan 1 lagi bernama Cloud Forest yang (kalau tidak salah) berisi semacam hutan hujan tropis buatan. Menariknya, masuk ke Gardens By The Bay ini gratis, kecuali untuk beberapa tempat seperti conservatorium dan jembatan gantungnya, seakan mengundang semua orang untuk datang. Saat langit masih cerah akan disuguhkan pemandangan hijau dengan latar Singapore Flyer, Supertrees, dan gedung dari Marina Bay Sands, dan di malam hari dapat dilihat pertunjukan audiovisual dari Supertrees tersebut, berjudul Garden Rhapsody.<br />
Orchard Road juga dirimbuni oleh pohon-pohon peneduh tinggi besar, yang membuat pejalan kaki semakin nyaman selain trotoar yang lebar (kurang lebih 7 meter - bandingkan di Indonesia, tidak sampai 2 meter, itupun kalau tidak diambil lahannya oleh pedagang :p). Pohon-pohon tersebut juga menjadi media dekorasi natal dan tahun baru.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sekian dulu mungkin #soktahu nya ya. Anyway 1 note kecil, tidak disarankan untuk tahun baruan di Orchard Road. Jakarta benar-benar lebih ramai dibanding Orchard Road saat NYE, tidak ada 1 kembang api pun........ Serius deh.Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-54068064335528229292013-12-04T22:53:00.000+07:002013-12-04T22:53:14.850+07:00(Grown-Up Christmas) List (?)1. Ingin ke India dan memotret perayaan Holi. Kalau bisa sama Ishilutfi. (entah kenapa tapi pengen aja sama Ishilutfi. Pasti fotonya bagus-bagus.)<br />
2. Ingin ke Surabaya lihat kotanya dan tanya-tanya sama warganya Bu Risma itu kaya apa kerjanya.<br />
3. Ingin ke Melbourne, lihat kotanya juga dan kehidupan individunya.<br />
<br />
Ya~Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-59437394332963095292013-11-30T17:41:00.000+07:002013-11-30T17:41:09.237+07:00Pemikiran I: Penghargaan<blockquote class="tr_bq">
"Mereka bisa mencabut gelarmu, namun mereka tidak bisa mencabut isi otakmu." - <i>Ayat-ayat Cinta</i>, Habiburrahman El Shirazy</blockquote>
<br />Apa ya esensi penghargaan yang sebenar-benarnya?<br /><br />Jawaban pertama yang mungkin muncul adalah untuk memotivasi penerima penghargaan. Namun katakanlah pada awalnya seseorang menjadikan penghargaan atau gelar itu sebagai suatu tujuan. Menjadi ranking I misalnya. Kalau tanpa gelar "ranking I" saja orang itu sudah dapat dibuktikan menjadi yang paling pintar, yang paling baik bagaimana? Kalau ternyata dia meraihnya dengan menghalalkan segala cara lalu bagaimana?<br />Lebih pelik lagi gelar "yang ter-sosial" "terdermawan". Kalau tanpa gelar yang tersosial itu dia sudah menemukan kebahagiaan dirinya melalui berbagi, untuk apa lagi ada gelar? Dan lagi perlukah bersombong-sombong sudah berapa banyak berbagi agar mendapatkan penghargaan atau gelar tertentu; bukankah pada dasarnya itu menodai "berbagi" itu sendiri?<br /><br />Jawaban yang mungkin muncul lagi lama-kelamaan adalah, bahwa instansi yang memberikan penghargaan, ingin menunjukkan eksistensinya. Namun kembali lagi apakah setiap penghargaan perlu dibagikan? Apakah setiap penilaian terhadap orang lain diperlukan?<br /><br />Pada akhirnya memiliki penghargaan atau gelar - menurut saya - tidak selamanya menyenangkan.<br />Bersama penghargaan atau gelar terbitlah beban; beban moral, untuk memotivasi lingkungan atau orang-orang di sekitar. Namun tak jarang menjadi yang dilimpahi tanggung jawab orang-orang.<br />Bersama adanya penghargaan juga, terbitlah tujuan; yang terkadang justru mengaburkan kenikmatan dan ilmu yang didapat dalam proses mencapainya, karena tidak sedikit orang yang berkacamata kuda - melihat fokus ke depan tanpa waspada kiri-kanan.Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-68508004342530079412013-11-09T00:01:00.004+07:002013-11-09T00:01:46.380+07:00(Kembali lagi ke) Starting Point.<blockquote class="tr_bq">
Ah, tidak jadi. Persetan dengan pendapat orang.<br />
<br />Kalau aku bilang belum berisi, tinggal diisi saja toh?</blockquote>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-43753994483405910072013-11-08T23:41:00.000+07:002013-11-08T23:41:07.679+07:00Starting Point.<blockquote class="tr_bq">
"Kalau ada masalah, Allah bukan meminta kita memikirkan jalan keluar hingga penat. Allah cuma minta kita sabar dan shalat."<br />
(Perempuan Pencari Tuhan)</blockquote>
<br />
Habis lihat kutipan buku ini. Dan tumblr 2 orang teman wanita yang menginspirasi. Betapa belum terisinya aku ini? Betapa hilangnya.<br />
<br />
Semoga dengan ini aku sudah (mulai) siap mencari :)Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-3951876660329926302013-10-30T00:25:00.000+07:002013-10-30T00:25:19.117+07:00Teori Frekuensi dan Resonansirasa-rasanya akhir-akhir ini kita tidak beresonansi<br />'mengaku' sama-sama bergetar namun tidak ada yang tergerak.<br />cuma saling menahan diri<br /><br />atau salah satu dari kita sudah berhenti bergetar dan tidak bisa tergetarkan yang lainnya lagi?<br /><br />meskipun ada yang bilang dan berusaha menggambarkan ini dalam teori,<br />ini cuma masalah toleransi<br />ini cuma spasi kita dalam masa panjang nanti<br /><br />tapi aku masih tetap tidak punya jawaban dan sulit untuk mengerti<br /><br />---<br /><br />rasa-rasanya akhir-akhir ini kita tidak beresonansi<br />apa karena salah satu sudah lelah mengadu kuat getaran?<br />sudah lelah menang, sudah lelah kalah, maka lebih baik berhenti<br /><br /><br /><br />kalau harmoni saja bisa terbentuk karena dua frekuensi berbeda bergetar bersamaan<br />kenapa kita masih saja terus bermelodi<br />
itu yang aku tidak mengerti<br /><br />ah, bodoh... kenapa pula perlu dipikirkan dalam teori<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />sialnya, tanpa teori aku lebih bodoh lagi...Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-7091362126850735752013-10-20T21:33:00.000+07:002013-10-20T21:33:29.039+07:00(Fast) Running in MindWhat if I wanted to break<br />
Laugh it all off in your face<br />
What would you do? (Oh, oh)<br />
What if I fell to the floor<br />
Couldn't take all this anymore<br />
What would you do, do, do?<br />
<br />
Come break me down<br />
Bury me, bury me<br />
I am finished with you<br />
<br />
What if I wanted to fight<br />
Beg for the rest of my life<br />
What would you do?<br />
You say you wanted more<br />
What are you waiting for?<br />
I'm not running from you (from you)<br />
<br />
Come break me down<br />
Bury me, bury me<br />
I am finished with you<br />
Look in my eyes<br />
You're killing me, killing me<br />
All I wanted was you<br />
<br />
I tried to be someone else<br />
But nothing seemed to change<br />
I know now, this is who I really am inside.<br />
Finally found myself<br />
Fighting for a chance.<br />
I know now, this is who I really am.<br />
<br />
Come break me down<br />
Bury me, bury me<br />
I am finished with you, you, you.<br />
Look in my eyes<br />
You're killing me, killing me<br />
All I wanted was you<br />
<br />
Come break me down (bury me, bury me)<br />
<br />
(You say you wanted more)<br />
What if I wanted to break...?<br />
(What are you waiting for?)<br />
Bury me, bury me<br />
(I'm not running from you)<br />
What if I<br />
Bury me, bury me<br />
<br />
The Kill - 30 Seconds To MarsPritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-64426321380486755372013-09-27T23:53:00.002+07:002013-09-27T23:53:30.418+07:00XLVIIIDalam '<b>10 Reasons Why You Should Marry A Planner</b>', ada kalimat '<i>planning is like a toast for breakfast, so planning the future won't be that hard</i>'. Sekali waktu pernah kita singgung aku tidak pandai, tidak menjadi representasi kalimat itu. Sejujurnya aku akui aku sedang bingung. Seperti apa masa depan. Semuanya sedang kelabu. Katanya manusia sesungguhnya hanya punya 3 hari dalam hidupnya: <i>kemarin</i> - yang sudah terjadi dan tak mungkin kembali; <i>besok</i> - yang belum tentu bisa dibayangkan; dan <i>hari ini</i>.<br />
Saat ini aku memilih menghidupi hari ini. Tidak - maaf, maksudku belum banyak yang bisa aku utarakan tentang masa depan. Tapi tenang, bukan berarti aku tidak mencari. Sejujurnya lagi aku sedang mencari. Bukan aku tidak punya bayangan sama sekali. Masa depan saat ini ada di garis pupil mata seperti sebentuk asap - aku sedang menyusunnya hingga membentuk awan padat untuk kugantungkan di langit-langit kamar nantinya, sampai bisa kupandangi setiap hari. Atau potongan puzzle kecil-kecil 1000 keping yang sekarang baru tersusun tidak lebih dari 10%. Ada saatnya nanti 1000 keping itu tersusun untuk kemudian kupajang di dinding kamarku sampai bisa kupandangi setiap hari. Aku punya imajinasi masa depan. Bertualang dan mencoba, sevisi bukankah kita? <br />
"<i>they see things comprehensively, so your point of view will always be considered.</i>"<br />
"<i>they're planning according to other's people needs, so they always planning for your desire.</i>" - aku akui poin ini memang sesuai dengan hakikat wanita, tapi nanti kita bahas lebih lanjut.<br />
<br />
Cukup dulu tentang masa depan. Untuk bagian '<i>hari kemarin</i>', karena tidak bisa kembali, aku utarakan terimakasih dan maaf selama 4 tahun ke belakang ini. Untuk berbagai hal yang sulit berdamai dengannya. Untuk kebahagiaan dan rasa syukur. Untuk bagian '<i>hari ini</i>', terimakasih sudah banyak waktu yang diluangkan, terutama di jam-jam sakral pagi dan malam :) Yang bisa aku utarakan tentang masa depan kepadamu adalah:<br />
<i>Let's start our adventures together</i> ☺<br />
<br />
Selamat memasuki tahun ke-5, semoga kebaikan selalu bersama kita!Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-11049418493652294802013-06-20T13:17:00.004+07:002014-08-15T00:39:51.281+07:00Dear You #3: Admitting a Greediness<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGUbTIfkQJnJDuWL4myXDaUjTbsNMnuT7PNs0usbZfKc6_hRF-4YCINy7jBnn0-q569RYzVjaMlPyyb06whQ_Del7NQo7io_wUWaolO7hWEZYmcxwy98fjdraer8LbHNFuQz1hRtevBhA/s1600/_MG_3733.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGUbTIfkQJnJDuWL4myXDaUjTbsNMnuT7PNs0usbZfKc6_hRF-4YCINy7jBnn0-q569RYzVjaMlPyyb06whQ_Del7NQo7io_wUWaolO7hWEZYmcxwy98fjdraer8LbHNFuQz1hRtevBhA/s640/_MG_3733.JPG" width="640"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">'Bouquet' - Taken at Hotel Sultan, April 24th 2013</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr>
</tbody></table>
<br>
We're just two greedy humans; desiring to be taken care of and to be loved. But we feel it the same way - towards each other. What we need to make it complete is just keeping this in the same amount and believing 'what you give is what you get'.<br>
And breathing the same air.<br>
And knows the exact reason behind our smiles: feeling grateful for this greediness.<br>
<br>
Our happiness lies within each other - until being each other's <i>home</i> is the only option.Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-33274304504504486542013-06-20T13:17:00.003+07:002013-06-20T13:18:03.661+07:00Today's Life-Lesson: 9 Juni 2013<br />
Hari ini dimulai seperti biasa dengan kuapan dan berguling-guling di atas kasur empuk. Tapi rencana tidak bisa cuma jadi rencana, karena setara dengan gagal merencanakan artinya merencanakan kegagalan, gagal keluar dari tempat tidur artinya tidur lagi bersama kegagalan :p<br />
<br />
Rencana besar hari ini adalaaaaaah *<i>drumroll</i>*.... <b><span style="font-size: small;">Jalan-Jalan bersama Sosmas Episode 1.0</span></b>! *<i>hohoho</i>* Episode 1 ini punya 2 target. Target pertama ada di Taman Harapan, target kedua adalah Kampung Balubur di bawah Flyover Pasupati. Pesertanya hari ini baru 4, sebelumnya rencananya ber6, tapi ternyata 2 lagi (Muna & Irsil) ada acara mendadak. Jadi yang bisa ikut ada gue, Kak Memes, Kak Endy, dan Opi. Sebelum jalan-jalan bareng Sosmas, tentunya mampir ke Gasibu dulu bantuin dan kasih semangat buat danus Syuju~<br />
<br />
Sekitar jam 09.30, gue dan Opi beranjak dari stand danus buat memulai perjalanan menuju target pertama jalan-jalan: <b>Taman Harapan</b>. Dari namanya aja udah membawa secercah asa (tsahh). Di mana sih sebenernya Taman Harapan ini? Ngapain aja kita berempat di sini? (<i>Kenapa nanya terus? Ha?</i>)<br />
<br />
Sesungguhnya, Taman Harapan itu bentuknya bukan sebuah taman. Lokasi mereka ngumpul dan mengajar rutin memang ada di sebuah taman, di seberang Riau Junction, tapi Taman Harapan itu sebenarnya nama sebuah komunitas yang isinya pemerhati anak jalanan dan permasalahan sosial. (Kalo ditulis) tujuan Taman Harapan ini adalah mewujudkan kesetaraan sosial, sekaligus menjadi forum solidaritas terhadap anak jalanan. Apa aja sih yang mereka kerjain? Selain kegiatan rutin setiap minggu mengajar anak-anak pedagang cobek di sekitar Jalan Riau, Taman Harapan juga sering turun ke masyarakat di daerah lain, contohnya membantu mengurus ke-legal-an (maksudnya bantu ngurusin KTP) masyarakat yang terlibat penggusuran di Kota Bandung.<br />
Kedengerannya berat ya, dan kayanya ngga bisa semua orang melakukannya. Tapi kenyataannya sebagian besar (setidaknya dari teman2 Taman Harapan yang ada hari itu) adalah <i>mahasiswa</i>, hanya beberapa yang terlihat sudah lebih berumur. Kenapa mereka berani turun ke masyarakat gini? Ada satu kalimat yang gue inget diceritakan oleh Kang Dadan, salah satu 'petinggi' Taman Harapan (kalo lawakannya sih bilangnya 'nabi', haha):<br />
<br />
<i>"mereka (anak jalanan) ini kan ada salah satunya karena kesalahan kita juga. Seandainya kita peduli sama tetangga sebelah kita aja, gimana sekolah anaknya, lancar atau nggak, nggak bakalan ada yang nasibnya kaya mereka. Ini suatu bentuk tanggung jawab kita buat memperbaiki kesalahan kita, <b>karena kita juga bagian dari masyarakat, sama kaya mereka</b>."</i><br />
<br />
Hari itu, kita berempat ikut mengajar anak-anak penjual cobek yang pagi itu udah mulai berkeliaran di sekitar Jalan Riau. Anak-anak itu ada sekitar 15 orang, berkisar antara kelas 3 SD - SMP.<br />
Awalnya kita sempat bingung, sekitar jam 10.00 di lokasi biasa mengajar nggak ada orang, anak-anak pun masih berkeliaran menjajakan cobek. Tunggu punya tunggu, sekitar 20 menit kemudian mulai berdatangan pasukan pengajar: Kang Romi, Kang Dadan, Kak Shira, Kak Dini, dan beberapa orang lainnya (udah lupa siapa lagi huhu maaf). Setelah akang-akang & teteh ini cukup lengkap (karena emang biasanya ngajarnya mulai jam 10.30-sekitar 12.00 (tadi kita yang kecepetan)), akhirnya mulai deh ngajak-ngajakin anak-anak yang lagi jalan-jalan di pinggir jalan bawa-bawa cobek. Awalnya pada nggak mau, sampe Kak Dini juga bingung, "Kenapa ya ini pada nggak mau? Biasanya pada semangat.. Sedih deh." :( tapi akhirnya terkumpul sekitar 10an anak yang kumpul pagi itu. Ada Neng, Siska, Arom, dan teman-teman lainnya~<br />
<br />
Materi yang diajarkan tiap minggunya beda-beda, tergantung kebutuhan anak-anak. Kalau anak-anak sedang mau ujian, diajarkan materi yang mau diujiankan (meskipun dengan bekal seadanya). Kalau anak-anak habis ujian, biar refreshing biasanya diajarkan keterampilan. Seperti minggu itu, karena ada yang baru selesai UAN SD tapi masih ada yang mau ujian semester, ada yang main aja, ada yang minta diajarkan untuk ujian semester hari Seninnya. Neng yang masih kelas 5 SD dan Siska yang kelas 3 SD hari Seninnya ada ujian Bahasa Inggris, terus dia merapat ke gue, Opi, dan Kak Dini buat minta diajarin. <i>*Asikkk dapet kelinci percobaan - eh - murid 2*</i><br />
Lucu deh cara dan tanggapan-tanggapan mereka belajar waktu dikasih soal. Sejujurnya kita bertiga lupa, apa sih Bahasa Inggris kelas 3 sama 5 SD? Terus kurikulumnya juga udah beda. Akhirnya dapet sedikit pencerahan waktu si Neng bilang,<br />
N: "Neng kemarin ujian tengah semesternya dapet 95 dong."<br />
KD (Kak Dini): "Wih keren doong, oiya soal ulangannya kaya apa kemaren?"<br />
N: "Nggg...... Teuing." <i>(-_-)</i><br />
Tapi akhirnya ketemu juga, rata-rata tentang penanggalan, <i>greetings</i>, ruangan di dalam rumah, nama-nama tempat, hehe. Si Siska yang masih kelas 3 malah lebih jago.<br />
KD: "Ayo coba Neng kalo bahasa Inggrisnya dapur apa?"<br />
N: "Hm.... (mikir) ada K nya... ada C nya juga... Ah teuing.."<br />
O (Opi): "Iya benerrrr dikit lagiii" <br />
S: "<i>Kitchen</i>! <i>Kitchen</i>!"<br />
N: "Oiya itu teh <i>kitchen</i>!"<br />
Haha gemesh :3<br />
<br />
Ngga berapa lama, sekitar hampir jam 11.30 Siska sama Neng udah capek belajar. Jadilah mereka main bareng sama anak-anak cowok yang lain, ada yang main iPad punya Kak Shira, ada yang main HPnya Kang Dadan, selebihnya main ABC 5 Dasar. Rame banget mainnya, sampe bapak-bapak di mobil pada ngeliatin. Dan dibikin peraturan yang nggak bisa jawab harus dicoret pake pensil -_-<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE3WZaJYUFMNOq1ftLsgQ93WRsZC_kmb3klU7e214u5emNseVDITxF6TmUjgezff3oODge662Sc6X8UnZ8lX0v4S5TkC9kVfq7q3Rj3Pqu4DsnIrywvLV5rVKRBz1n5NAfxzYL8bftQEY/s1600/090620131311.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE3WZaJYUFMNOq1ftLsgQ93WRsZC_kmb3klU7e214u5emNseVDITxF6TmUjgezff3oODge662Sc6X8UnZ8lX0v4S5TkC9kVfq7q3Rj3Pqu4DsnIrywvLV5rVKRBz1n5NAfxzYL8bftQEY/s400/090620131311.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Bukti kalah main ABC 5 Dasar -_-</i></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Oke lanjut! Setelah itu kita pamit, karena mau melanjutkan jalan-jalan ke <b>perkampungan Balubur</b>. Balik ke kampus dulu, sholat dan makan, sambil diskusi apa aja yang mau kita lakukan. Goal kali ini udah disepakati, yaitu ngobrol-ngobrol dengan warga yang ada di sana tentang suatu topik. Topiknya yang ringan-ringan aja aja, dan biar lebih seru, topiknya diundi <i>hehe</i>. Karena ada 4 orang, topiknya ada 4:<br />
1. Percintaan<br />
2. Sejarah tempat<br />
3. Kehidupan pemuda di daerah tsb<br />
4. Kisah hidup<br />
Yak dan yang gue dapatkan adalaah.. percintaan. *<i>jeng jeng</i>*<br />
Opi dapet sejarah tempat, Kak Memes dapat kehidupan pemuda, Kak Endy dapet kisah hidup.<br />
<br />
Setelah semua clear, akhirnya kita berangkat, dan memutuskan berjalan kaki biar (sok) olahraga (dan menghemat keuangan), sambil berpikir masing-masing targetnya kira-kira siapa, dan tentunya ngobrol-ngobrol (nggak) penting tentang macam-macam. Yang paling santai tentunya Kak Memes, secara dia udah sering berpelesir dan ngobrol-ngobrol seperti ini. Kita bertiga sibuk mikir mau ngomong sama siapa, nanti ngomongnya kaya gimana.<br />
<br />
Sampai di bawah flyover Pasupati jam 14.00, kita 'rona awal' dulu sekali buat nentuin batas perkampungan yang jadi target kita. Terpilihlah perkampungan di sisi Balubur Town Square, sampai batas Sungai Cikapundung. Setelah oke, disepakati waktunya 1 jam. Kita semua mencar-mencar, dan yang paling pede lagi-lagi tentunya Kak Memes, sampai kita bertiga sempet ngikutin dari belakang agak jauh, biar dapet tips-tips sukses. Eh tiba-tiba Kak Memesnya belok ke rumah seseorang, dan langsung salaman dan menyapa akrab... ternyata dia udah punya kenalan di sana. *<i>gubrak</i>* Notabene kenalan Kak Memes itu semacam pengepul plastik-plastik dari pemulung (di perkampungan Balubur di situ memang banyak yang tinggal dan bekerja sebagai pemulung, terutama pemulung botol-botol plastik).<br />
<br />
Akhirnya gue, Opi, Kak Endy muter-muter dulu bertiga, masuk-masuk lebih jauh ke dalam perkampungan. <i>Setiap ketemu orang, mikir dulu, cocok nggak ya, eh kebanyakan mikir, nggak jadi, jalan lagi</i>. Gitu terus sampe akhirnya 30 menit (yang kerasanya hampir 1 jam) habis cuma buat muter-muter dan cari orang yang bisa diajak ngobrol.<br />
Agak-agak putus asa sedikit, akhirnya gue memutuskan buat pakai jurus standar: cari orang yang ada di tempat dagangan, atau pedagangnya sekalian, beli dagangannya, ajak ngobrol. Kebetulan tadi gue sempet ngelewatin tukang kue putu. Mencoba meraba-raba jalan balik ke tempat ketemu tukang putu tadi sambil setengah deg-degan takut orangnya pergi, Alhamdulillah ketemu lagi sama orangnya. Awalnya agak <i>awkward</i>, akhirnya beli deh kue putu (agak banyak sekalian buat ber 4 dan buat dimakan sendiri). Beruntungnya, kue putu memang harus diproses dulu baru disajikan. Jadi bisa sambil ngobrol deh.<br />
(<i>Kayanya lain kali harus cari yang lebih menantang...</i>)<br />
<br />
Sambil ngobrol, akhirnya gue mendapatkan namanya, namanya Mas Nur, tinggalnya agak jauh dari Balubur ini, tapi sudah biasa berdagang keliling di sini. Profesi sebelumnya bukan cuma kue putu, malah ternyata beliau udah keliling Indonesia dan dunia; beliau pernah kerja di Arab jadi supir bus, pernah kerja di Singapura jadi tukang roti bakar, pernah di Kalimantan, pernah di Papua jadi buruh. Bahkan tiba-tiba beliau nanya "tunang orang mana?" yang mana 'tunang' itu artinya 'pacar' dalam bahasa Singapura. (<i>kok malah gue ya yang ditanya -_-</i>)<br />
Pekerjaan terakhirnya di Arab itu, dan berkat pendapatan yang lumayan beliau bisa beli rumah di Indonesia meskipun kecil. Tapi akhirnya beliau berhenti jadi supir bus karena permintaan istri, katanya bahaya kalau jadi supir bus. <i>(Nah, mulai masuk ke bagian percintaan akhirnya :p)</i> Istrinya berasal dari Jawa, beliau bertemu ketika sedang mencari kerja di Jawa. Balik lagi ke profesi, karena istrinya tidak setuju dengan profesi sebagai supir bus, akhirnya beliau beralih jadi pedagang kue putu, tapi dengan syarat istrinya harus terima keadaannya apa adanya <i>(onyo.......)</i>.<br />
Sekian tahun menikah, Mas Nur bercerita dia mengadopsi 2 orang anak dari keluarga yang tidak mampu. Sekarang 2 anaknya sudah cukup besar, yang paling tua sudah mau masuk SMP. Hubungan dengan keluarga aslinya juga cukup baik, "istilahnya sama-sama ngaku anak", katanya. Beliau juga bercerita, hal itu dia lakukan karena kasihan, nanti anak-anak jadi tidak terurus, lebih baik kita yang urus saja. Selain itu beliau juga bercerita beliau menyisihkan pendapatannya untuk dibelikan beras dan dibagikan kepada nenek-nenek jompo di sekitar lingkungannya, sudah menjadi kebiasaan bertahun-tahun. Beliau mengakui sekarang sudah jarang yang memiliki kebiasaan seperti itu, kalaupun ada, dominan adalah orang yang sama-sama tidak mampu.<br />
"<i>Kalau orang kaya kan jarang yang bagi-bagi begitu. Kalau sama-sama nggak punya, kan sama-sama tahu rasanya, jadi mending sama-sama dibagikan rezekinya.</i>"<br />
<br />
Menyudahi obrolan yang 30% percintaan dan 70% kisah hidup itu karena Mas Nur mau berkeliling lagi dengan kata-kata '<i>yaudah Dek semoga kapan-kapan ketemu lagi ya</i>' :'), akhirnya gue pamit dan kembali ke tempat berkumpul di awal, makan klepon dan kue putu sambil nunggu Kak Memes, Kak Endy, dan Opi selesai. Begitu semuanya udah ngumpul, kita menepi ke taman di tepi Sungai Cikapundung buat sharing cerita yang didapat hari itu.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0VE8rHz7-BJ2Aq42HGV3xYOK2aqJhLd0tmdQfH1GfUWHZNUy5QjRV4quURa6kSad1Ell1HzaR1edOMOz7DeHo6ZQ3ap9c4ndKd9UfjDFaWvaOwcnjjNt8mm0hlB3W9cWQVvHHnJxvNb8/s1600/090620131310.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0VE8rHz7-BJ2Aq42HGV3xYOK2aqJhLd0tmdQfH1GfUWHZNUy5QjRV4quURa6kSad1Ell1HzaR1edOMOz7DeHo6ZQ3ap9c4ndKd9UfjDFaWvaOwcnjjNt8mm0hlB3W9cWQVvHHnJxvNb8/s640/090620131310.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Leyeh-leyeh di taman tepi sungai~</td></tr>
</tbody></table>
Kak Memes dengan kehidupan pemuda-nya, dapat info dari seorang bapak-bapak muda, bahwa di bawah flyover Pasupati tersebut ada lapangan futsal yang bisa disewa (sayang nggak kefoto, bagus tempatnya). Lapangan tsb dibuat oleh inisiatif pemuda/i daerah tsb sendiri, dan kalau ada yang berminat, bisa sparing dengan mereka. Mereka juga pernah ikut penyisihan buat Homeless World Cup, terlihat dari lapangannya yang ditutup spanduk '<i>support us to Homeless World Cup</i>'. Kereeeeen.<br />
Opi dengan sejarah tempat-nya, dapat info bahwa dulunya perkampungan ini perkampungan biasa, yang pada tahun 2004 area di bawah flyover dikosongkan dan warganya dipindahkan (kalau nggak salah dibuatkan rusun di Sarijadi), untuk pembuatan flyover.<br />
Kak Endy dengan kisah hidup-nya, dapat cerita dari seorang ibu-ibu yang sudah cukup lama tinggal di perkampungan ini, kurang lebih cerita perjalanannya sama kaya Opi. Ibu dan keluarganya tsb memilih tinggal di Balubur karena ingin punya rumah sendiri.<br />
<br />
Yah, masih banyak lagi cara buat ikut memahami keadaan sekitar. Tapi memang cara yang paling baik adalah ikut turun ke dalamnya dan menyadari bahwa kita <b>memang</b> bagian dari masyarakat :)<br />
Semoga jalan-jalan berikutnya lebih bermanfaat dan lebih ramai lagi! Aaamiin :)Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-18430811124258888442013-06-11T22:43:00.002+07:002013-06-11T22:52:55.545+07:00"Words"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7gxTTV7F3K8JbcrWmSbbmlvWsNveRHnk99DVMWfEW7cN3KybKnKyDE0PlvErFRBMm7bNz_Yfi9r8BTPwWkyMtppNmbdyOvGTRhA_k8h1ceDu2s-EzJGGMNGziKBjw4-vbAmGiHFRHyS4/s1600/IMG_3801.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7gxTTV7F3K8JbcrWmSbbmlvWsNveRHnk99DVMWfEW7cN3KybKnKyDE0PlvErFRBMm7bNz_Yfi9r8BTPwWkyMtppNmbdyOvGTRhA_k8h1ceDu2s-EzJGGMNGziKBjw4-vbAmGiHFRHyS4/s640/IMG_3801.JPG" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Taken at Kawah Putih, May 2013</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Overheards</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kok mau sih? Kan berat."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Mukanya dia ga menunjukkan kalo berat deh, cengar cengir mulu. Jadi gue juga tenang aja liatnya, haha."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Yaudah yang penting enjoy kan ya. Kalo enjoy sih ga berat."</div>
<div style="text-align: justify;">
--R.A & C.M</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ini anak ketawa ketiwi mulu deh ga ada cemasnya. Gue jadi percaya banget dia bisa mengimbangi si X. Yang penting nyengir tiap hari ya?"</div>
<div style="text-align: justify;">
--U.S</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"You are a great woman... Already"</div>
<div style="text-align: justify;">
--B.W</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Later those days I knew the "Power of Words".</div>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-86603854064660739152013-05-17T12:35:00.001+07:002013-05-17T12:35:14.844+07:00Understanding Life<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbWEDXRPDjUXvN0-RZnX2kQIU3gJse2J-mlURhbLCzmBGQyngUfe0PJirBZTh7aYvgVjkqJjwEJQB98RfWAMd7c41hAbCDMWvcfuGvMeDfgRDoBCHj4piVVl_0sttmW26PPxv57p7rcDE/s1600/IMG_7015.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbWEDXRPDjUXvN0-RZnX2kQIU3gJse2J-mlURhbLCzmBGQyngUfe0PJirBZTh7aYvgVjkqJjwEJQB98RfWAMd7c41hAbCDMWvcfuGvMeDfgRDoBCHj4piVVl_0sttmW26PPxv57p7rcDE/s640/IMG_7015.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span id="goog_1778593137"></span><span id="goog_1778593138"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<i>Playground</i></div>
<div style="text-align: center;">
Model: Tiara Nabiilah - taken at Kawah Putih, 2012</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Once you go.. you will always wanting more.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Opens a door, and you will lead to another opened door. That's what I feel about the world.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
I've been trapped in my own comfort castle (literally), home. Jakarta. My childhood spent in this big town, a metropolis that never sleep. I've never imagined I will live alone like today, far from my family, in this little room-sweet-room for education thingy. I mean I never had any desire to explore any other place, not just breathing its air and refresh my mind.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
And then here comes the turning point: college thingy. Literally I don't know why I chose another livable (if this city still could be called as a livable one, since its amount of population that has been reached maximum capacity) city - I just want to do this journey alone. Feeling the freedom (pardon my hyperbolism), start to managing my own life, and start to missing everyone (because you don't know what you've got until they're apart, don't you?)</div>
<div style="text-align: left;">
Bandung.</div>
<div style="text-align: left;">
I'm not the 'taken for granted' type that running my life in counted place only (or as well explained in Bahasa, kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang)); and my major needs, and require, and (this is the most important thing) provide the desire of traveling and exploring places and spaces, urban and regional. Provide, I mean, convincing us to explore by our own. And explore, I mean, not only about the spaces, but also the human and socialites inside.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Studying the human (or should I say humaniora?) is one of the concrete acts that will help us in order to understand life. How they react, what they choose for life, why did they do that - seeing the difference, the problem, their hopes on us on their eyes, makes us want to do more - to make their and our whole life better -</div>
<div style="text-align: left;">
or in a most possible way: understandable.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
And yet you will get another bonus in traveling: panoramic, scenic, eyegasmic view of the world. It seems like the world rewards us for our willingness to understand them and make them understandable. It's like the world's simplest way to say:</div>
<div style="text-align: left;">
"thanks for today, now go out and try to do something more for them. Oh and there's plenty of other places I'm sure you wanna see and needs to be understood by people."</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Opens a door, and you will lead to another opened door. It's your turn to choose your way: to open it, or not. Once you go, you will never stop!</div>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-59313223549751982402013-05-05T14:26:00.001+07:002013-05-05T15:52:19.465+07:00A Creature From Venus: Woman<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><br />
<div class="MsoNormal">
<br />
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Suatu ketika
ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya,</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">“Ibu,
mengapa Ibu menangis?"</span></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Ibunya
menjawab</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span style="line-height: 115%;">“</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">S</span><span style="line-height: 115%;">ebab Ibu seorang wanita</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">, N</span><span style="line-height: 115%;">ak</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">.</span><span style="line-height: 115%;">” Si anak agak sedikit bingung:</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">“</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">A</span><span style="line-height: 115%;">ku tidak mengerti, Ibu.”</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Ibunya hanya
tersenyum dan memeluknya erat,</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="line-height: 115%;">“</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">A</span><span style="line-height: 115%;">nakku, kamu memang tidak akan pernah mengerti."</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Kemudian
anak itu bertanya pada Ayahnya, ”Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis
tanpa ada sebab yang jelas</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">.” </span></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">S</span><span style="line-height: 115%;">ang Ayah menjawab</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span style="line-height: 115%;"> ”</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">S</span><span style="line-height: 115%;">emua wanita memang menangis tanpa ada alasan</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">.</span><span style="line-height: 115%;">”</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;">Lama
kemudian sang anak itupun tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa
wanita menangis. Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan,</span>
“Tuhan, kenapa wanita mudah sekali menangis?”</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<span style="font-family: inherit;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">D</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">an di dalam mimpinya Tuhan menjawab,</span></span></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><br />
<blockquote class="tr_bq">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">“</span><i><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">S</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">aat Ku<span style="background-color: black;"></span>ciptakan wanita, Aku
membuatnya menjadi sangat utama</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">:</span></i></i></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Kuciptakan
bahunya agar <span style="color: blue;"><i>mampu menahan beban dunia dan isinya</i></span></span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">, w</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">alaupun bahu itu harus cukup
nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang tertidur</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Kuberikan
wanita <span style="color: #674ea7;"><i>kekuatan</i> untuk dapat melahirkan</span> dan mengeluarkan bayi dari rahimnya,
walau sering kali ia menerima cerca dari anaknya itu</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Kuberikan
<span style="color: blue;"><i>keperkasaan</i> yang akan membuatnya tetap bertahan</span></span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"> dan</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"> pantang menyerah</span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">,</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"> saat semua orang sudah putus asa</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Pada
wanita Kuberikan <span style="color: #45818e;"><i>kesabaran</i> untuk merawat keluarganya</span></span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">,</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"> walau letih, sakit, lelah, tanpa
berkeluh kesah</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Kuberikan
pada wanita <span style="color: #674ea7;"><i>perasaan peka dan kasih sayang</i> untuk mencintai semua anaknya</span> dalam
kondisi apapun dan dalam situasi apapun, walau tidak jarang anak-anaknya itu
melukai perasaannya, melukai hatinya</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">P</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">erasaan ini pula yang akan
memberikan kehangatan bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap</span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">. S</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">entuhan inilah yang akan
memberikan kenyamanan, saat ia didekap lembut olehnya</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Kuberikan
pada wanita <span style="color: blue;"><i>kekuatan</i> untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan
menjadi pelindung baginya</span>, <i>sebab bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap
hati dan jantung agar tidak terkoyak</i></span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">?</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Kuberikan
kepadanya <span style="color: #8e7cc3;"><i>kebijaksanaan dan kemampuan</i></span> unt</span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">u</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">k memberikan pengertian dan
menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai istrinya,
walau sering kali kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri sejajar saling melengkapi dan saling
menyayangi.</span></i></span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i></span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><br />
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><i><i><i><i><i><i><i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">Dan
akhirnya, Kuberikan ia <span style="color: #3d85c6;"><b><i>air mata</i></b></span> agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang
khusus ku berikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapan pun ia inginkan</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">. <i>H</i></span></i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"><i>anya inilah kelemahan yang
dimiliki oleh wanita</i>, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata
kehidupan</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">.</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"> </span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">M</span></i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">aka dekatkanlah dirimu pada sang
Ibu, jikalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kalian akan menemukan
surga</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">.”</span></i></span></i></div>
</blockquote>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;">-------</span></i></span></i></div>
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-style: normal; line-height: 115%;"> "....dan dari pandangan matanya Pap</span></i></span></i><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-style: normal; line-height: 115%;">a dapat melihatnya. Melihat pandangan seorang wanita. <span style="color: blue;"><i>Bukan lemah, bukan pasrah</i></span>, tapi tegar dan tabah."</span></span></span> <span style="font-size: small;">- <span style="color: red;">2</span>, Donny Dhirgantoro</span></blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"> </span></i>☺</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i>☺</span></i><i><span style="font-family: inherit;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 115%;"></span></i>☺</span></i></div>
<i><span style="font-family: inherit;">
</span></i><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-54802916579519562112013-04-29T20:41:00.005+07:002013-04-29T20:41:55.577+07:00--Menengok ke sebelah kanan ke pintu supir ada perhitungan tekanan ban dan beban maksimal yang dapat dibawa. Sedang merasa hidup seperti ban angkot, terutama angkot Panghegar - Dipatiukur. Menopang beban kiri 5 kanan 7 depan 3 dan harus terus bergulir. Dan terus berpatokan pada beban maksimalnya. Dan memang terus bergulir<br />
<br />
--<br />
<br />
Kadang dunia tidak bisa dilihat dengan hitam putih, hanya perlu keabu-abuan<br />
Kadang dunia tidak bisa dilihat baik dengan logika maupun perasaan, hanya perlu diterima<br />
Kadang kamu tidak perlu disentuh atau dipandang, hanya perlu dihargai keberadaannya<br />
<br />
kadang-kadang sajaPritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-55198745048073611782013-04-10T19:59:00.004+07:002013-04-10T20:16:03.848+07:0020<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbFtUV6QagHP0a380t1WA05fait0VOR7TgH2ovz-1YM-KI_MQdLLvCNBOV95XR3AJwby6owC3MW_AaJhBoAZoHjAwGx-5hBYT-Xqqri_bLUZTbOcZW1TUpCd-fhN1p7tTqKBSF-0tq5u8/s640/BHfNqOJCAAAgz55.jpg+large.jpg" width="640" /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmP498x-KVEzPnm-1lTq5sUd2WN6ETsuPLJUWMNlpFPZHK7nITF_evhDkgm01KoMRxrPzusi-oKolbKCf8fixOYiN_jPUpxcNKQRQOitI_ZtcHD94SzHwSoeLHBMAaN1X7iHx2pPR5BJg/s1600/886505_4241824458625_763967065_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmP498x-KVEzPnm-1lTq5sUd2WN6ETsuPLJUWMNlpFPZHK7nITF_evhDkgm01KoMRxrPzusi-oKolbKCf8fixOYiN_jPUpxcNKQRQOitI_ZtcHD94SzHwSoeLHBMAaN1X7iHx2pPR5BJg/s640/886505_4241824458625_763967065_o.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">courtesy (and thank you very much) to Bungaria Ramadhani :'3</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6fj1w804BdhZoFvB0sCByeOKI2YF9geKv-J5zBreXs369VMVExNDv5yK2bUf4p_6awXqz2xkNYW_JujX3jFwSv4wNoVLqgdTsGDWpE5nqPJ9gv9o6I99OHVCrTZi-ByaMcre0ahfOcao/s640/IMG_9526.JPG" width="640" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibv8qxf9jkybfMf91fWwsfqWxUudfx3OyTAbGmP2url6U4eJ4wDQj7NfowqZpW6RqYaU-dpIo_XoyA18HXLzdiBtB3CGkhbewGYSvP_hNkuNBHOZruw_0zVQ6jtNwNNoLE2LOPgOOShnw/s640/IMG_9517.JPG" width="640" /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx0r10LEu74KdXzfcrpiLmeNrRemwxlmMz4EQStvdXYakF7STtquv697K1UYH_41OKf12I9lbaFYEePfFkveHMKCrzfLDZKAZn-yL_5fWxXhYmdhl7J9NEEks7alWXsdeaXK0nt4pVezE/s640/BGz6fGHCcAEBaSH.jpg+large.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">muka udah super gak bener, si Fitsel mah masih mending kagetnya cantik -_-</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="475" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGM1YFSiVBmaqpLGsiDSD1ApM5iA2dky1l1LFmttJXfc3XCWSdma9Eh-94MIziWPfJKY8IJPRMACvamuKIijhZACZI1jDAJXz_bwpmyyIXk2VEZ0VPxRMa63kxS8adn0DsKrUEsr9G8iA/s640/IMG-20130409-WA0001.jpg" width="640" /></div>
<span id="goog_1478694067"></span><span id="goog_1478694068"></span><span id="goog_434718805"></span><span id="goog_434718806"></span><br />
<span id="goog_1478694067">Tahun ini, 20 jadi angka yang....... besar (<i>hehe</i>). Tahun ke 20 jatuh tepat di tanggal 31.3.13 (<i>hihi</i>) dan banyak yang ngucapin dengan bold, underline, penekanan pada angka 20nya~</span><br />
<span id="goog_1478694067">Menggali dokumentasi di atas membuat saya begitu banyak bersyukur atas kehadiran mereka semua di sekeliling saya: orang-orang yang sangat banyak berpengaruh dalam kehidupan saya. Tidak hanya bersyukur bahwa mereka ada, namun juga bersyukur akan </span>kebaikan mereka,<br />
<br />
bahwasanya saya dikelilingi orang-orang baik yang dengan tujuan tertentu mereka ada di sekeliling saya.<br />
<br />
--<br />
<br />
Satu lagi, di tahun ini saya juga belajar, dengan perasaan dan logika, dari <i>seseorang</i>:<br />
daripada menuntut, lebih baik memantaskan diri.<br />
bahwa baik menjadi orang penting, tapi tidak ada yang lebih penting dibanding menjadi orang baik.<br />
bahwa waktu terus berjalan dan tidak ada yang pantas untuk disia-siakan.<br />
senyum.<br />
<br />
Terimakasih sayang, kamu sempat mampir dan membawakan pesan itu untuk kami, untukku juga. Maaf aku tidak bisa menulis banyak untuk kamu. Tapi untuk kamu ketahui, kamu ada di hati kita semua Sas, dan terimakasih untuk itu, untuk pernah mengenal kamu dan tidak ada penyesalan di antaranya.<br />
<br />
Tuhan bersama orang yang baik dan menyebarkan kebaikan Sas, dan aku percaya kamu ada di antara orang-orang baik itu, semoga kamu bahagia di sana ya! :)<br />
<br />
--<br />
<br />
Intinya dari foto-foto tadi, terimakasih! Semoga aku bisa membalas kebaikan kalian semua ya, tanpa kecuali, dan dengan cerita yang lebih indah :3 (<i>nyindir foto yang terakhir haha :p</i>) <br />
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"...yang pasti, hidup lah dengan perasaan!" - M. Azka Gulsyan, Antara Perasaan dan Pikiran</blockquote>
Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-26794727859350806232013-04-08T23:18:00.000+07:002013-04-08T23:19:32.558+07:00blabberingSeminggu lebih di suasana baru dan diiringi kehampaan -- sehari kilat panas-panasan di rumah -- dua hari keliling Kota Kembang -- lima hari terkapar seraya menikmati istirahat malam dan siang hari -- tiga hari berpesta dengan hujan dan singkatnya bersenang-senang dengan semangat baru -- baru sehari hidup normal lagi,<br />
<br />
besok sudah harus siaga jam 6 pagi lagi.<br />
♫<br />
<br />
----------<br />
<br />
Anyway, tidak henti-hentinya tersenyum senang melihat hasil foto (terutama) yang ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVuZ3unn9bKJche7w-VFAeBjNxHq0e2hcarg-HfcUMPEaJP_C7OL1yi7vkZgaRl852-vPOorNaCb6KvBWCmTCKxGRKLz60d6ZA1mZjVKp7TI-X3f2fgSq_9AA6Oytl3CrRxBctgm_RhtY/s1600/IMG_0229.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVuZ3unn9bKJche7w-VFAeBjNxHq0e2hcarg-HfcUMPEaJP_C7OL1yi7vkZgaRl852-vPOorNaCb6KvBWCmTCKxGRKLz60d6ZA1mZjVKp7TI-X3f2fgSq_9AA6Oytl3CrRxBctgm_RhtY/s640/IMG_0229.JPG" width="640" /></a></div>
<span id="goog_976592331"></span><span id="goog_976592332"></span><br />
Nice game! ☺ Kapan-kapan jb2 lagi ya haha :p ohya and thanks to Adhietya Orlandho buat lensanya :')<br />
<br />
Selengkapnya di:<br />
<a href="http://www.facebook.com/media/set/?set=a.10151187604342824.1073741827.543852823&type=1&l=97f1db701e">http://www.facebook.com/media/set/?set=a.10151187604342824.1073741827.543852823&type=1&l=97f1db701e </a><br />
☺ Pritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6198439822233561122.post-77897300421047529592013-03-13T00:00:00.003+07:002013-03-13T00:00:57.179+07:00Hidupdi sekelilingku ada orang-orang.<br />
yang pada akhirnya aku tahu cerita-cerita mereka<br />
<br />
sesungguhnya cerita-cerita yang aku pun ragu apakah aku pantas mengilhaminya<br />
<br />
lantas aku bergegas diri memantaskan dan menguatkan,<br />
bukan hanya mereka tapi aku juga ingin menguatkan diriku sendiri<br />
<br />
karena sejujurnya tiba-tiba merasa aku adalah anak kecil yang baru saja dapat berjalan sendiri di jalan yang asing tanpa pegangan orang tuaku menuju kehidupanku sendiri, sebuah jalan yang asing dengan banyak batu kerikil, duri, pecahan kaca, bahkan polisi tidur. dan zebra cross yang pudar<br />
<br />
lantas sesungguhnya aku bertanya apakah kehadiranku sesungguhnya membawa arti atau membawa perih?<br />
kalau membawa arti apakah aku Kau takdirkan ada untuk mereka. tapi jujur Tuhan aku tidak tahu bagaimana caranya, kembali lagi aku masih perlu menguatkan batang tubuhku sendiri<br />
kalau membawa perih tolong Tuhan bantu mereka karena aku juga sedang belajar menguatkan diriku sendiri<br />
<br />
dan nista nya aku ada di wahana tanpa pegangan... pegangannya sudah copot dan lekang karena terlalu sibuk melindungi diri mereka sendiri dari terpaan hujan yang membuat karat<br />
<br />
Tuhan aku ingin menangis. boleh?<br />
meskipun aku tahu sesungguhnya selalu ada hikma <br />
<br />
"<i>Tuhan, ke mana Engkau ingin aku pergi hari ini?</i>" -- Chicken Soup for The Soul, Think Positive, bentar ya lupa itu ada di cerita yang manaPritta Andranihttp://www.blogger.com/profile/15343427392100024808noreply@blogger.com0